Ishtar Queen of the Night meets Jackson Pollock - Convergence (1952)

Deskripsi

1952. Lukisan ini merupakan sebuah mahakarya Pollock, terutama mahakarya dalam aliran seni ‘ekpresionisme abstrak.’ Karya ini merupakan karya yang sukar untuk dibuat dan proses membuatnya sangatlah tidak mudah, tidak heran bila kemudian karya ini disebut "the world's most difficult puzzle". Mulanya Jackson Pollock sendiri hanya melukisnya hitam-putih, namun karena ia melihat tidak pas barulah ditambahkan warna dan jadilah karya Convergence  yang sekarang keindahannya bisa kita nikmati.

Gaya lukisan Jackson Pollock, seperti yang terlihat dalam lukisan Convergence merupakan perkembangan penting dan inovatif dalam sejarah seni lukis. Pada saat lukisan itu dibuat, Amerika Serikat menanggapi dengan sangat serius ancaman komunisme[1] dan Perang Dingin dengan Uni Soviet. Lukisan Convergence  dianggap sebagai perwujudan dari kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Dalam lukisan ini Pollock terlihat ‘memberontak’ dari tradisi lukis yang selama ini ada, tetapi juga ia pun turut mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan yang merupakan nilai yang dianut oleh bangsanya, Amerika Serikat.  Melihat kesamaan tujuan yang terlihat dari karya ini dengan kepentingan pemerintah Amerika Serikat pada waktu itu, untuk membuat propaganda anti-komunis salah satunya melalui karya seni rupa. Oleh karena itu pemerintah Amerika Serikat, mendukung dan memberikan endorsement terhadap beberapa karya Pollock. Bahkan beberapa karya seni Jackson Pollock disponsori oleh Congress for Cultural Freedom (sebuah kelompok advokasi anti-komunis yang didirikan pada tahun 1950), yang didukung oleh Central Intelligence Agency (CIA). CIA menghargai gaya Pollock, karena dianggap menjauhi aliran ‘realisme sosialis’ yang dianggap identik dengan seni komunisme. Karya abstrak ekspresionis Pollock memiliki ciri khas, dari sudut penggambaran dan pemilihan warnanya yang unik tentunya dibuat dengan kontemplasi yang panjang. Karya ini sangat bernilai karena memperlihatkan sifat pemberontak terhadap aliran seni yang mapan dan ekspresi kebebasannya jelas terlihat.


[1] Pada masa Perang Dunia II (1939 – 1945) Amerika Serikat memiliki hubungan yang relatif bersahabat dengan Uni Soviet karena adanya musuh bersama Nazi Jerman. Partai Komunis Amerika Serikat memiliki perkembangan keanggotaan yang drastic di Amerika Serikat, bahkan Presiden Franklin D. Roosevelt tidak terlalu serius menanggapi perkembangan komunisme di Amerika Serikat karena aliansi Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Semua hal ini berubah karena pihak sekutu (Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet) memenangkan peperangan. Amerika Serikat menghendaki Jerman yang kalah perang menjadi negara kapitalis-liberal dan Uni Soviet menghendaki Jerman menjadi negara komunis, akhirnya dua negara itu dibagi oleh kedua pemenang Perang Dunia II menjadi Jerman Barat yang kapitalis-liberal dan Jerman Timur yang berideologi komunis. Mulai lah terjadi persaingan pengaruh antara kedua negara itu dalam menyebarkan ideologi  dan pengaruh ke negara-negara berkembang.  Persaingan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat ini kita kenal sebagai Perang Dingin. Di Amerika Serikat, pada masa Presiden Harry S. Truman terjadi pembersihan terhadap kaum komunis di Amerika Serikat melalui House of Un-American Activies Committee, sebuah lembaga yang dibentuk untuk melakukan pembersihan terhadap kaum komunis di Amerika Serikat. Pada masa ini banyak sekali orang yang ditangkap dengan dugaan mereka menganut ideologi komunisme.


Ke Galeri NFT | Salin Link